Minggu, 20 April 2014

PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESHATAN KERJA

A.  Pengertian keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja
1.      Keamanan Kerja
Keamanan kerja adalah unsur –unsur penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja  yang aman, baik berupa materiil maupun nonmateriil
2.      Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan sebagai unsur-unsur yang menunjang terhadap adanya jiwa raga  dan lingkungan kerja yang sehat, kesehatan kerjaj meliputi kesehatan jasmani dan rohani. Kesehatanjasmani dan rohani saling berkaitan , terutama kesehatan rohani akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan jasmani dan kesehatan jasmani sangat di pengaruhi oleh kesehatan lingkungan
3.      Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja hanya di deskripsikan sebagai keadaan dimana seseorang merasa aman dan sehat dalam melaksanakan tugasnya , masing-masing aman dan sehat disini mencakup keamanan dari terjadinya kecelakaan dan sehat dari berbagai faktor penyakit yang muncul  dalam proses kerja
Dengan demikian , keselamatan kerja adalah sebagai ilmu pengetahuan  yang penerapannya sebagai unsur-unsur penunjang seorang karyawan agar selamat saat sedang bekerja dan setelah mengerjakan pekerjaanya

B.   Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Menurut Mangkunegara (2002:163) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.
Menurut Suma’mur (2001:104), keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Simanjuntak (1994), Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja .
Mathis dan Jackson (2002:245), menyatakan bahwa Keselamatan adalah merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum.
Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000:6), mengartikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.
Jackson (1999:222), menjelaskan bahwa Kesehatan dan Keselamatan Kerja menunjukkan kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan.
Menurut Mangkunegara (2002:170), bahwa indikator penyebab keselamatan kerja adalah:
1.      Keadaan tempat lingkungan kerja, yang meliputi:
a.       Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang diperhitungkan keamanannya.
b.      Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak
c.       Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.
2.      Pemakaian peralatan kerja, yang meliputi:
a.       Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.
b.      Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik Pengaturan penerangan.

C.  Tujuan keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja
Tujuan adanya keamanan dan kesehatan kerja adalah untuk tercapainya keselamatan karyawan saat sedang bekerja dan setelah bekerja, imbas dari karyawan yang selamat adalah suatu tujuan keuntungan bagi perusahaan dan karyawan itu sendiri
Tujuan keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja
Bagi perusahaan
Bagi karyawan
a.       Meningkatkan kinerja dan omzet perusahaan
b.      Mencegah terjadinya kerugian
c.       Memlihara dan prasarana perusahaan
a.       Meningkatkan kesejahteraan rohani dan jasmani karyawan
b.      Meningkatkan penghasilan karyawan dan penduduk di sekitarnya
c.       Untuk kinerja yang berkesinambungan

D.   Undang-undang ketenagakerjaan
1   Hukum keselamatan dan kesehatan kerja
2   Hukum kesehatan dan keselamatan kerja secara internasional
3   Hak dan kewajiban

E.  Prosedur bekerja dengan aman dan tertib
Prosedur bekerja dengan aman dan tertib yang berlaku di setiap dunia usaha atau dunia industri biasanya telah dibuat dalam bentuk tatatertib dan aturan keperilakuan
  1. Setiap karyawan wajib hadir dan pulang  tepat pada waktu yang telah ditetapkan
  2. Setiap karyawan wajib mengisi daftar absen /menyerahkan kartu pada tempat yang telah di tetapkan, baik pada saat masuk maupun saat keluar
  3. Setiap karyawan wajib mengikuti dan memenuhi seluruh petunjuk  atau instruksi yang telah di berikan oleh atasan / yang memberikan instruksi tersebut
  4. Setiap karyawan wajib melaksanakan semua tugas dan kewajiban yang di berikan kepadanya oleh perusahaan
F.  Prosedur pencegahan agar tujuan k3 dapat tercapai
1.      Perbaikan peraturan perundang-undangan
2.      Standarisasi
3.      Pengawasan
4.      Riset teknis
5.      Pendidikan
6.      Pelatihan
7.      Pengarahan
8.      Asuransi
9.      Persuasi
10.  Riset psikologis
11.  Riset statistik

G.  Hal-hal yang berkaitan dengan keamanan kerja
Hal yang perlu di perhatikan saat bekerja yang aman adalah melalui penerapan ergonomi, ergometri, automasi dan mekanisasi, peralatan perlindungan diri, waktu kerja, lingkungan kerja, faktor manusia yang berupaya untuk melindungi tenaga kerja
1.  Ergonomi
Ergonomi berasal dari bahasa yunani , yaitu ergon( kerja)  dan nomos(peraturan). Pengertian secara umum adalah  peraturan/hukum kerja  yang mengatur tenaga kerja , sarana kerja , dan pekerjaannya
Prinsip-prinsip ergonomi adalah sebagai berikut:
a.     Sikap tubuh dalam bekerja di pengaruhi oleh bentuk , susunan, ukuran,  penempatan mesin, alat petunjuk, cara mengoperasikan mesin,  gerak, arah dan kekuatan
b.     Normalisasi alat industri harus berukuran besar dan fleksibel
c.     Ilmu tentang ukuran tubuh
2.  Ergometri
Ergometri adalah ilmu untuk mengukur kemampuan kerja atau pemakaian  tenaga sendiri oleh pekerja untuk pekerjaanya  dan daya kerja fisik maksimum dari tenaga kerja
3.  Automasi
Automasi adalah seni penggunaan alat-alat mekanik untuk melakukan pekerjaan diebold mendefinisikan adalah penggunaan mesin untuk menjalankan mesin, istilah automasi ini di kenalkan oleh Harder dari ford motor campany. Tingkat perkembangan automasi adalah sebagai berikut
a.     Fungsi penunjang automasi, yaitu membantu menyempurnakan atau meningkatkan kemampuan manusia
b.     Fungsi pelipatgandaan, yaitu membantu mengatasi keterbatasan kemampuan manusia
c.     Fungsi meringankan, yaitu membatnu pengendalian proses yang rumit  seperti pengukuran autimasi
d.    Fungsi menggantikan manusi, yaitu tenaga manusia di gantikan oleh mesin
4.  Peralatan perlindungan diri
a.    Perlindungan mata dan muka
Hal –hal yang mengganggu  pada kesehatan mata antara lain sebagai berikut:
1)      Dampak partikel kecil yang terlempar
2)      Dampak partikel berat
3)      Percikan cairan panas/korosif
4)      Kontak mata dengan gas/ uap iritan
b.   Jenis-jenis perlindungan mata
Macam-macam model kacamata yang dipergunakan untuk perlindungan mata adalah sebagai berikut:
1)      Kacamata keselamatan biasa,  cocok untukbahaya energi rendah
2)      Kacamata pelindugn, jenis kacamata tersebut cocok unruk berbagai macam-macam bahaya
3)      Tameng muka, cocok untuk melindungi mata dan seluruh muka
c.    Pelindung kulit dan tubuh
1)  Penyebab terganggunya kesehatan kulit dan tubuh adalah sebagai berikut.
a)  Kerusakan akibat bahan korosip dan menimbulkan dermatitis
b)  Penyerapan kedalam tubuh melalui kulit
c)  Panas radian
d)  Dingin
e)  Radiasi pengion dan bukan pengion
f)  Kurangnya istirahat akan menimbulkan kelelahan

2) Pemilihan dan pemakaian pakaian kerja dilakukan berdasar ketentuan berikut:
a)      Pemakaian pakaian mempertimbangkan bahaya yang mungkin di alami
b)      Pakaian longgar, sobek , dasi ktidak boleh di pakai di dekat bagian mesin
c)      Jika bagian produksi berhubungan dengan peledakan , maka harus memakai pakaian yang terbuat dari seluloid
d)     Baju lengan pendek lebih baik daripada baju lengan panjang
e)      Benda tajam atau runcing tidak boleh dibawa dalam kantong
f)       Tenaga kerja yang berhubungan lengsung dengan debu  tidak boleh memakai pakaian berkantong / memiliki lipatan
d.   Pelindung pernafasan
Efisiensi perlindingan pernafasan dalam membuang kontaminan dinyatakan dalam faktor perlindungan nominal
Jenis-jenis pelindung pernafasan antara lain:
1)  Respirator
Respirator sekali pakai , terbuat dari filter
Respirator, separoh masker
2)      Alat bantu pernafasan

H.  Membuat laporan mengenai kejadian pencurian
Tahap laporan:
1.      Melaporkan kepada staf yang berwenang menangani masalah tersebut di perusahaan baik secara lisan maupun tertulis
2.      Staf yang berwenang dari perusahaan segera melaporkan kepada kepolisian secara tertulis dan lisan bila masalah tersebut sudah tidak bisa di tanggulangi lagi



Sumber :
Tarwaka.2008.Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Manajemen dan Implementasi K3 di Tempat Kerja. Harapan Press : Surakarta

Pada bulan Juli 2008, buku Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Manajemen dan Implementasi K3 di Tempat Kerja telah terbit dan saya publikasikan secara luas. Buku ini terdiri dari 12 Bab; 232 halaman dengan penerbit Harapan Press Surakarta., ISBN 978-979-18144-0-9. BAHASAN BUKU INI TENTANG: 1. DASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA, 2.PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM BIDANG K3, 3.MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM TRANSFER TEHNOLOGI, 4. KESELAMATAN SISTEM KERJA atau JSA, 5.AUDIT SMK3, 6. INTERNAL AUDIT SMK3 Penjelasan dan Verifikasi Kriteria Audit Tingkat Awal, 7. INSPEKSI TEMPAT KERJA, 8. INVESTIGASI KECELAKAAN KERJA, 9. MANAJEMEN POTENSI BAHAYA DI TEMPAT KERJA, 10. ISU ALAT PELINDUNG DIRI, 11. P2K3 dan 12. TRAINING K3 SEBAGAI SUATU SISTEM.